Berpikir sebelum Anda berbicara merupakan strategi jitu bagi setiap orang, khususnya saat bersiap melakukan perjalanan. Guna menghindari kesalahpahaman dalam perjalanan Anda, hilangkan kelima kalimat berikut dari kosa kata Anda.
Apakah Anda berbicara bahasa Inggris?
Ada beberapa ekspresi lokal yang harus dipelajari pelancong internasional sebelum memasuki suatu negara, dan berikut adalah salah satunya. Bahkan jika Anda sama sekali tidak memahami bahasa setempat, berbicaralah menggunakan frase-frase sederhana dengan logat daerah setempat — dengan kata-kata seperti “tolong,” “halo,” “terima kasih,” "tidak, terima kasih," dan "di mana kamar mandi?" — akan berhasil.
Tambahkan kalimat berikut dalam daftar Anda “Apakah Anda berbicara bahasa Inggris?” yang diucapkan dengan bahasa lokal. Itu menunjukkan rasa hormat. Dan penduduk lokal tampaknya akan menjadi lebih tanggap dan membantu turis yang tidak bertingkah seakan setiap orang harus menguasai bahasa mereka.
Apakah Anda punya kembalian?
Kalimat ini harusnya jangan diucapkan kepada pembawa barang, pemandu wisata, pengemudi taksi bandara, petugas hotel atau petugas layanan yang tidak bekerja di balik mesin kasir. Bepergian dan memberi tip adalah bagian yang tak terpisahkan. Namun, para pelancong harusnya menyiapkan segala bentuk uang kecil dalam mata uang setempat sebelum memulai perjalanan. Jangan bikin para petugas pelayanan dalam posisi yang canggung dengan merogoh dompetnya demi memberikan kembalian atas tip Anda.
Dapatkah Anda membantu saya? Saya tersesat, dan tinggal di …
Apakah Anda pernah menyaksikan film “Taken”? Film itu bercerita mengenai seorang gadis yang diculik di Paris setelah penjahat penyelundup manusia mengetahui tempat tinggalnya. Ya sih, itu film Hollywood. Tapi dalam beberapa hal, seni mengadaptasi realita.
Banyak penjahat mengincar pelancong yang lugu — khususnya di tempat tujuan favorit para turis — dan bukan ide yang bagus untuk mengatakan kepada orang asing bahwa Anda berasal dari luar kota atau memberi tahu tempat Anda menginap. Anda mungkin tidak akan dijual sebagai budak seks, tapi Anda bisa saja dirampok. Apalagi jika hotel tempat Anda menginap minim penjagaan.
Saya tidak mau pergi ke sana, tidak ada ulasan mengenai tempat itu!
Meski kita menghargai kekuatan dan kepraktisan akan ulasan yang diberikan para turis, namun mereka tetap memiliki keterbatasan. Wilayah baru, toko lokal, penginapan yang kecil, dan daerah wisata yang jarang dikunjungi sering kali tidak dibahas dalam ulasan turis. Mengembangkan ketergantungan terhadap ulasan akan mencegah Anda untuk menemukan berbagai hal baru.
Seorang turis mengatakan kepada salah satu situs kami, IndependentTraveler.com, “Beberapa memori luar biasa yang saya miliki berasal dari menjelajahi Swiss dengan kereta api. Saya singgah di beberapa kota tanpa mengetahui apa pun mengenai tempat itu atau di mana saya akan menginap. Itu membuat diri saya menjadi berani dan menemukan berbagai hal baru.”
Ya ampun, aku kan tidak bawa bom
Keamanan bandara kadang memang tampak seperti lelucon — khususnya apabila anak kecil ikut diperiksa atau bila petugas mencuri dari penumpang. Tapi itu tidak berarti bahwa Anda harus jadi komedian saat melintasi alat detektor logam. Banyak pelancong ditangkap karena bercanda soal terorisme di bandara.
Menurut Transportation Security Administration (TSA), “Tingkah agresif, candaan yang tidak layak, dan berbagai ancaman lainnya tidak dapat ditoleransi. Candaan dan atau komentar mengenai ancaman terhadap para penumpang di dalam pesawat akan ditanggapi secara serius dan dapat berujung pada hukuman atas tindak kriminal atau hukuman sipil bagi para pelakunya.” Jadi berlakulah secara wajar dan simpan candaan Anda untuk dilakukan di luar bandara.
|
ryantato55
0 komentar:
Post a Comment