Lebih dari 100 tahun yang lalu, sesuatu yang mengerikan terjadi di Berkeley Square.
Nameless Thing of Berkeley Square adalah sebuah julukan yang
diberikan kepada entitas misterius yang terlihat pada abad ke 18 dan 19
di sebuah gedung era Victorian bernama 50 Berkeley Square di Inggris.
Walaupun
kebanyakan peneliti lebih condong memasukkan peristiwa ini ke dalam
kategori supranatural, sebagian lainnya beranggapan kalau entitas ini
dapat dimasukkan ke dalam kategori Cryptid atau Predator. Ini juga
alasan mengapa saya mau menulis mengenai makhluk ini.
Gedung yang angker
Kisah misteri ini berpusat pada sebuah kompleks perumahan yang disebut Berkeley Square.
Kompleks
Berkeley Square dibangun pada tahun 1740 oleh seorang arsitek bernama
William Kent. Kompleks ini pernah menjadi tempat kediaman tokoh-tokoh
penting, diantaranya adalah Winston Churchill yang tinggal di gedung
no.48. Lalu, George Canning, perdana menteri Inggris tahun 1827. Ia
tinggal di gedung no.50. Dan di gedung inilah, misteri ini berawal.
Tidak
ada yang tahu pasti kapan dan bagaimana gedung ini mendapatkan reputasi
angkernya. Namun, peristiwa aneh yang menyertai gedung ini sebenarnya
sudah dimulai sejak akhir tahun 1700an. Konon menurut legenda, seorang
anak perempuan yang tinggal di gedung itu dibunuh dengan sadis oleh
pengasuhnya. Sejak saat itu, arwah gadis kecil itu sering terlihat
sedang menangis di lantai atas.
Namun
baru pada tahun 1840, gedung ini berhasil membangun reputasinya menjadi
salah satu bangunan yang paling ditakuti di Inggris.
Horor di lantai dua
Pada
tahun itu, Sir Robert Warboys yang baru berusia 20 tahun mendengar
rumor mengenai gedung angker itu. Dibesarkan sebagai seorang terpelajar,
Warboys menganggap rendah rumor itu dan memandangnya hanya sebagai
sebuah urban legend. Rekan Warboys yang tidak setuju dengan pandangan
itu segera menantangnya untuk bermalam di lantai dua gedung itu.
Dengan angkuh, ia menerima tantangan itu.
Setelah
berhasil meyakinkan sang penjaga gedung, Warboys diberikan sebuah kamar
di lantai dua, persis di atas kamar sang penjaga.
Di kemudian hari, kamar itu akan disebut sebagai salah satu kamar yang paling angker di Inggris.
Lalu Warboys naik ke kamar tidur itu berbekal sebuah pistol dan sebatang lilin.
Empat
puluh lima menit kemudian, sang penjaga terbangun dari tidurnya. Ia
mendengar suara ribut di kamar atas, kamar yang didiami Warboys.
Beberapa detik kemudian, suara tembakan terdengar. Dengan tergesa-gesa,
ia segera beranjak dan berlari menuju ke atas. Sesampai di pintu kamar,
ia segera mendobraknya dengan paksa.
Apa yang dilihatnya tidak akan pernah dilupakannya seumur hidup.
Kondisi
di dalam kamar itu hampir tidak berubah. Namun, di sudut kamar yang
remang-remang, Sir Robert Warboys terbujur kaku sambil memegang erat
pistolnya yang masih mengeluarkan asap. Ia sudah tidak bernyawa lagi!
Apa yang lebih mengerikan adalah ekspresi wajah Warboys.
Giginya
mengatup dengan rapat, dan kedua matanya melotot seakan-akan hendak
meloncat keluar dari tengkoraknya. Sepertinya ia telah melihat sesuatu
yang mengerikan yang telah membunuhnya seketika.
Tidak
ada petunjuk mengenai apa yang telah menyebabkan Warboys tewas dengan
tragis. Sang penjaga hanya menemukan sebuah lubang di dinding akibat
peluru yang ditembakkan dari pistolnya.
Apa yang telah ditembaknya?
Yang pasti 'sesuatu' yang mengerikan.
Beberapa puluh tahun kemudian, "sesuatu" itu muncul kembali. Kali ini, ia terlihat oleh saksi yang hidup!
Pengalaman dua pelaut
Pada
tahun 1887, dua pelaut dari kapal HMS Penelope di Portsmouth bernama
Robert Martin dan Edward Blunden yang baru saja menghabiskan uang untuk
mabuk-mabukan masuk ke kompleks Berkeley Square dan memutuskan untuk
masuk ke salah satu gedung yang ada disitu untuk mencari tempat
beristirahat. Kebetulan mereka memilih gedung no.50.
Saat itu, 50 Berkeley Street sudah tidak berpenghuni dan dalam keadaan kosong.
Kemudian
mereka berhasil menemukan jalan masuk ke basement dan mendobrak masuk
ke dalamnya. Karena menemukan kondisi lantai yang lembab, keduanya naik
ke atas, lalu tidur di kamar yang sama dengan kamar yang ditempati
Warboys.
Ketika
memasuki kamar itu, Blunden yang sepertinya lebih tidak mabuk dibanding
Martin segera menyadari kalau suasana di kamar itu membuatnya gelisah.
Ia mengatakan kalau ia merasakan kehadiran 'sesuatu'. Namun Martin
segera menenangkannya dengan membuka jendela kamar untuk membiarkan
angin malam berhembus masuk.
Sekitar
satu jam kemudian, sekitar tengah malam, Blunden terbangun karena
mendengar suara pintu kamar berderik. Sambil menggosokkan matanya, ia
melihat pintu kamar telah terbuka.
Blunden yang heran kemudian memeriksa sekelilingnya.
Tiba-tiba ia melihat sesuatu!
Dalam
kondisi yang remang-remang, Blunden melihat sesosok aneh berwarna
abu-abu merayap dengan lambat di lantai kayu. Seiring dengan gerakan
makhluk itu, Blunden bisa mendengar suara gesekan dengan lantai kamar
yang membuatnya bergidik.
Dengan dicengkeram oleh ketakutan yang amat sangat, Blunden membangunkan Martin.
Martin yang terbangun segera menyadari apa yang sedang terjadi di kamar itu. Keduanya lalu melompat dari tempat tidur.
Makhluk
itu terlihat berdiri dengan aneh di hadapan mereka. Di belakangnya
terdapat pintu kamar yang menjadi satu-satunya harapan mereka untuk
melarikan diri.
Blunden
yang gemetar melirik ke arah senapannya yang tergeletak dekat jendela.
Ketika ia mencoba meraihnya, tiba-tiba makhluk itu melompat dan mendarat
di leher Blunden. Blunden panik, ia mulai berteriak dan bergumul
dengan makhluk itu.
Melihat
kesempatan itu, Martin dengan cepat berlari keluar kamar, menuruni
tangga, keluar dari gedung dan segera berteriak mencari pertolongan.
Tidak berapa lama kemudian, ia berjumpa dengan seorang polisi yang
sedang berpatroli.
Ketika mereka kembali ke gedung itu, mereka menemukan kamar dalam keadaan kosong. Blunden tidak ada disitu!
Lalu,
mereka mulai mencari ke seluruh gedung. Ketika sampai di basement,
mereka menemukan Blunden. Namun, Ia sudah tidak bernyawa dengan kondisi
tubuh terpotong-potong!
Sama seperti ekspresi kematian Sir Robert Warboys, wajah Blunden menunjukkan ekspresi ketakutan yang amat sangat.
Dalam
versi lain, diceritakan kalau Blunden tidak tewas di basement,
melainkan tewas karena jatuh dari jendela akibat ketakutan. Walaupun ada
versi-versi yang berbeda, yang pasti semua sepakat kalau ada sesuatu
yang mengerikan mendiami gedung 50 Berkeley Square.
Pengalaman Thomas Lyttelton
Kisah
penampakan yang dialami oleh Martin mungkin akan dianggap sebagai
cerita bohong pelaut yang sedang mabuk. Namun penampakan makhluk ini
ternyata juga dialami oleh tokoh masyarakat yang sepertinya tidak punya
alasan untuk berbohong. Salah satunya adalah anggota parlemen bernama
Thomas Lyttelton yang pernah tinggal di gedung yang sama untuk beberapa
waktu.
Pada
suatu malam, ketika hendak tidur, Lyttelton melihat sesuatu seperti
makhluk hidup di kamarnya. Ia segera mengambil senapannya dan menembak.
Ia yakin kalau makhluk itu tertembak karena ia melihatnya jatuh. Namun
ia tidak bisa menemukan jejak atau bangkainya.
Makhluk apakah itu?
Menurut
para saksi yang mengaku pernah melihatnya, makhluk itu nyaris tidak
berbentuk dan terlihat seperti cairan lengket. Ketika ia bergerak, ia
akan menghasilkan suara-suara yang aneh. Deskripsi yang diberikan cukup
berbeda-beda, namun paling tidak salah satu saksi mengaku menyaksikan
kalau makhluk itu memiliki kumpulan tentakel seperti gurita.
Karena
adanya deskripsi inilah, beberapa peneliti menyimpulkan kalau makhluk
itu kemungkinan adalah jenis gurita air atau makhluk air lainnya yang
telah bermutasi dan berhasil bermigrasi dari sungai Thames ke saluran
bawah tanah kota London yang akhirnya membuat ia sampai ke gedung
Berkeley Square lewat pipa ledeng.
Makhluk
ini mungkin sedang mengincar kumpulan tikus yang tinggal di gedung itu
ketika tanpa sengaja menemukan para pelaut-pelaut mabuk itu.
Namun,
tidak ada penjelasan yang memuaskan mengenai rentang waktu penampakan
yang cukup panjang. Jika makhluk itu memang seekor makhluk air yang
bermutasi, sepertinya cukup mustahil karena penampakannya mencapai
hingga dua ratus tahun.
Karena
itu, banyak yang percaya kalau makhluk itu adalah makhluk supranatural,
bukan cryptid atau predator. Harry Price, salah seorang yang meneliti
misteri ini secara intensif pada tahun 1920an menemukan beberapa fakta
menarik. Misalnya, sebelum tahun 1790, 50 Berkeley Square ternyata
pernah dijadikan markas para pemalsu dokumen. Price berspekulasi kalau
kisah angker gedung itu mungkin telah dihembuskan oleh para pemalsu
tersebut untuk menutupi aktivitas ilegal mereka. Namun, sementara Price
meneliti lebih dalam, ia menemukan banyak kesaksian dan dokumentasi
yang menceritakan kisah perjumpaan dengan Nameless Thing.
Misalnya,
ia menemukan sebuah artikel di majalah 'Notes and Queries' yang
ditulis oleh W.E Howlett yang terbit tahun 1870. Disitu tertulis:
'Peristiwa
Berkeley Square masih misterius. Kisah gedung berhantu di Mayfair itu
bisa disimpulkan dengan beberapa kata: Gedung itu memiliki paling tidak
satu kamar dengan atmosfer supranatural yang memilik efek buruk
terhadap tubuh dan pikiran. Seorang gadis pernah melihat dan mendengar
horor itu dan menjadi gila karenanya. Ia tidak pernah sembuh untuk bisa
menceritakan apa yang telah dilihatnya.'
Melihat
dokumentasi yang cukup banyak, Price hanya bisa mengambil kesimpulan
kalau memang aktivitas Poltergeist yang jahat aktif di gedung no.50 pada
tahun 1800an. Namun ia percaya kalau aktivitas itu telah lenyap
sekarang.
Berkeley Square - Sekarang
Sejak
tahun 1938 hingga kini, lantai dasar gedung Berkeley Square telah
digunakan sebagai toko buku langka yang bernama Maggs Brothers.
Walaupun tidak ada penampakan lagi yang dilaporkan dalam kurun beberapa puluh tahun belakangan ini, perlu dicatat kalau para karyawan toko buku itu tidak diijinkan untuk naik ke lantai atas. Menurut mereka, sejak tahun 1950an, polisi telah menaruh sebuah tanda peringatan pada dinding di dalam gedung.
Peringatan itu menyebutkan kalau lantai atas gedung itu tidak boleh digunakan, bahkan untuk gudang sekalipun.
Tidak ada satu orang pun yang mengetahui alasan pastinya...tetapi, paling tidak mereka bisa menduga.
Sumber
|
0 komentar:
Post a Comment