Banyak wawancara kerja berakhir menyedihkan karena hal-hal konyol yang
dilakukan si pelamar. Walau kesannya sepele, hindarilah kesalahan konyol
seperti di bawah ini:
Diantar pacar atau mama
Percayalah,
hal ini sering terjadi. Bukan satu-dua kali saya mendengar bahkan
melihat sendiri kejadian seperti ini. Melamar kerja menunjukkan Anda
mulai belajar sebagai pribadi yang mandiri. Berusaha mencari
perkembangan karier dan penghasilan sendiri. Pada saat wawancara kerja
kedewasaan dan profesionalitas Anda juga akan dinilai.
Membawa
pacar atau mama pada saat wawancara kerja (ada yang ikut menunggu
bersama di ruang tunggu bahkan tak sedikit yang terlihat mesra dengan
pacar) menimbulkan kesan Anda tak bisa berdiri sendiri dan tergantung
pada orang lain.
Pikirkan kembali, citra atau pesan apa yang
ingin Anda sampaikan? Pada satu kesempatan saya bahkan melihat sang
pacar dengan cueknya ikut masuk ke ruangan wawancara. Meminta ditemani
atau diantar bisa jadi tak ada salahnya. Tapi usahakan agar mama atau
sang pacar bisa menunggu di tempat lain. Datanglah sendiri dengan
percaya diri dan tampilkan kesan profesional yang bisa diandalkan agar
menimbulkan poin positif. Siapa sih yang ingin mempekerjakan anak manja?
Buta informasi
Ini
kesalahan umum yang sering dilakukan anak baru lulus. Saking
semangatnya, lamaran ditebar ke mana-mana. Begitu ada panggilan, bisa
jadi Anda sudah tak ingat lagi perusahaan apa yang memanggil Anda.
Konyolnya lagi, hal ini kemudian ditanyakan kepada si pewawancara. “Maaf
ini perusahaan apa ya?” “Maaf saya lupa saya melamar di posisi apa ya
di sini?”
Waakkwaw! Nilai Anda akan langsung turun ratusan poin.
Hello! Anda seharusnya sudah akrab dengan yang namanya internet. Saat
dihubungi untuk wawancara kerja, pastikan Anda mengetahui pasti nama
perusahaan dan untuk posisi apa Anda dipanggil. Setelah itu, gunakan
mesin pencari.
Buta informasi soal perusahaan dan posisi yang
dilamar menunjukkan Anda orang yang tidak maksimal dalam melakukan
sesuatu dan tidak memperhatikan detail. Hal tersebut juga menunjukkan
kurang penghargaan Anda pada perusahaan yang memberi Anda kesempatan
kerja.
Miss Ring-ring
Ponsel Anda
bolak-balik berbunyi saat wawancara kerja. Pesan singkat sampai telepon
masuk mewarnai proses wawancara Anda. Percayalah, pewawancara Anda akan
merasa terganggu dan tak dihargai. Anda pun tidak fokus. Anda akan
dianggap sebagai orang yang kurang bisa menghargai orang lain dan sulit
fokus pada hal penting.
Pada saat memasuki ruang wawancara
masukkan ponsel dan gadget ke dalam tas. Fokus pada pewawancara dan
pertanyaannya. Tak perlu sesekali merogoh kantong untuk memeriksa pesan
yang masuk. Anda akan terlihat tak punya etika, meremehkan dan tidak
menghargai si pewawancara. Memberi kabar pada pacar atau orang tua bisa
menunggu sampai proses wawancara selesai. Jika Anda sedang menunggu
kabar yang super duper penting sampai tak bisa menyimpan ponsel pastikan
Anda mengomunikasikannya dengan si pewawancara. Jika ia tetap tak
mengizinkan maka Anda sebaiknya hormati keputusannya.
Makan permen karet
Napas
segar yang didapat setelah mengunyah permen karet memang bisa pendukung
penampilan. Tapi sebelum Anda masuk ke kantor pewawancara sebaiknya
buang permen karet Anda. Kesan apa yang ingin Anda tampilkan dengan
berbicara sambil mengunyah permen karet? Walau perusahaan yang Anda
lamar bersifat santai tentu tak ada salahnya menghargai si pewawancara
dengan tampil sebaik mungkin.
Selain mengunyah permen karet,
menggoyang-goyangkan kaki, terus menatap ke bawah, tak melihat mata si
pewawancara, bahkan menguap pada saat wawancara merupakan beberapa
bahasa tubuh yang perlu Anda hindari.
Datang terlambat
Ini
merupakan kesalahan paling umum. Tepat waktu atau tidaknya Anda
menunjukkan seberapa besar Anda menghargai kesempatan yang diberikan.
Macet merupakan lagu lama yang tak perlu Anda nyanyikan. Kecuali terjadi
musibah besar seperti banjir pekan lalu, ada banyak cara menghindari
macet misalnya dengan berangkat lebih awal atau menggunakan moda
transportasi tertentu.
Tersasar? Sebagai calon pelamar yang
baik, jika Anda tidak familiar dengan daerah kantor tempat wawancara,
sebaiknya lakukan survei sebelum hari-H. Alasan nyasar justru akan
membuat Anda terlihat seperti orang yang kurang persiapan.
Jika
Anda tahu akan terlambat dari beberapa waktu sebelumnya sebaiknya
hubungi pihak pewawancara dan bicarakan situasi Anda. Apakah
memungkinkan ia untuk menunggu atau perlu dijadwalkan ulang. Sering kali
pewawancara Anda adalah orang dengan jadwal yang padat dan penting.
Jangan pernah meremehkan situasi seperti ini jika berniat mendapatkan
pekerjaan dari perusahaan tersebut.
sumber
No comments:
Post a Comment